Wednesday, November 7, 2018
Thursday, December 29, 2016
2016 To The Better Next Year
Countdown to 2017...
Seperti banyak orang, yang menatap tahun baru dengan semangat dan harapan baru, aku juga merelakan tahun 2016 ini dengan semangat dan harapan yang lebih besar di tahun 2017. Banyak hal dan impian yang ingin aku raih pada tahun 2017, tentu berbekal pengalaman dan sepak terjang selama tahun 2016 yang sangat luar biasa ini, aku harap bisa mewujudkannya.
2016 memang tahun titik balik dalam hidupku, penuh lika-liku, kerja keras, kebangkitan, tangisan, dukungan dan semangat dari keluarga besar dan teman-teman. Apa yang aku tidak mampu lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, akhirnya bisa aku lakukan. Apa yang menjadi bebanku selama ini bisa aku lepas. Apa yang menghantui dan takuti selama ini bisa aku hadapi, walaupun hingga sekarang masih proses. Aku mulai sembuh dan berdamai dengan diri sendiri dan orang-orang terdekatku. Reconnect dengan Allah dan keluarga. Semua itu terjadi pada tahun 2016 dan aku sangat bersyukur atas semua itu. An amazing and extraordinary year!
Banyak refleksi hidup yang aku dapatkan selama proses menuju akhir tahun 2016. Mulai memahami dan memaafkan diri sendiri. Memahami apa yang terjadi, apa penyebabnya, apa jalan keluarnya dan maknanya untuk di masa depan yang lebih baik. Semoga ini menjadikan ku lebih bijak, dewasa dan memiliki sudut pandang yang lebih baik lagi. What I know for sure is that I'm not alone like I used to think. Keluarga dan teman-teman adalah sumber energiku menghadapi semua. Dan kekuatan doa kepada Allah membuat semuanya menjadi bisa.
Selama setahun terakhir ini, aku sangat merasa bersalah pada banyak orang yang tetap peduli dan menyayangiku namun aku belum bisa membalas balik mereka karena kondisi dan situasi yang belum memungkinkan saat ini. Aku benar-benar meminta maaf untuk itu. Trust me, you all always in my mind and my pray. Aku harap tahun depan, 2017, aku bisa membalas mereka. Aku akan berusaha agar segera bisa membalas kalian. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang sehat dan senang. Semoga saat itu tiba, kalian masih memiliki hati yang besar untuk menerimaku kembali dan memaafkanku.
Aku belum benar-benar sembuh sepenuhnya, tapi memang waktu dan usaha yang terus-menerus yang akan membantu menyembuhkannya. Dan aku yakin suatu saat ketika aku sedang di hadapan banyak, sangat banyak orang yang ingin mendengar pemikiranku, aku akan berteriak dalam hati dengan semangat dan tak percaya pada diri-sendiri, "Ternyata aku sudah sepenuhnya sembuh!". Aku harap itu bisa terjadi segera.
2016 was so hard for me and my family, but we passed it with smile in the end. Hope you all have same smile to face 2017. Thank you 2016!
Seperti banyak orang, yang menatap tahun baru dengan semangat dan harapan baru, aku juga merelakan tahun 2016 ini dengan semangat dan harapan yang lebih besar di tahun 2017. Banyak hal dan impian yang ingin aku raih pada tahun 2017, tentu berbekal pengalaman dan sepak terjang selama tahun 2016 yang sangat luar biasa ini, aku harap bisa mewujudkannya.
2016 memang tahun titik balik dalam hidupku, penuh lika-liku, kerja keras, kebangkitan, tangisan, dukungan dan semangat dari keluarga besar dan teman-teman. Apa yang aku tidak mampu lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, akhirnya bisa aku lakukan. Apa yang menjadi bebanku selama ini bisa aku lepas. Apa yang menghantui dan takuti selama ini bisa aku hadapi, walaupun hingga sekarang masih proses. Aku mulai sembuh dan berdamai dengan diri sendiri dan orang-orang terdekatku. Reconnect dengan Allah dan keluarga. Semua itu terjadi pada tahun 2016 dan aku sangat bersyukur atas semua itu. An amazing and extraordinary year!
Banyak refleksi hidup yang aku dapatkan selama proses menuju akhir tahun 2016. Mulai memahami dan memaafkan diri sendiri. Memahami apa yang terjadi, apa penyebabnya, apa jalan keluarnya dan maknanya untuk di masa depan yang lebih baik. Semoga ini menjadikan ku lebih bijak, dewasa dan memiliki sudut pandang yang lebih baik lagi. What I know for sure is that I'm not alone like I used to think. Keluarga dan teman-teman adalah sumber energiku menghadapi semua. Dan kekuatan doa kepada Allah membuat semuanya menjadi bisa.
Selama setahun terakhir ini, aku sangat merasa bersalah pada banyak orang yang tetap peduli dan menyayangiku namun aku belum bisa membalas balik mereka karena kondisi dan situasi yang belum memungkinkan saat ini. Aku benar-benar meminta maaf untuk itu. Trust me, you all always in my mind and my pray. Aku harap tahun depan, 2017, aku bisa membalas mereka. Aku akan berusaha agar segera bisa membalas kalian. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang sehat dan senang. Semoga saat itu tiba, kalian masih memiliki hati yang besar untuk menerimaku kembali dan memaafkanku.
Aku belum benar-benar sembuh sepenuhnya, tapi memang waktu dan usaha yang terus-menerus yang akan membantu menyembuhkannya. Dan aku yakin suatu saat ketika aku sedang di hadapan banyak, sangat banyak orang yang ingin mendengar pemikiranku, aku akan berteriak dalam hati dengan semangat dan tak percaya pada diri-sendiri, "Ternyata aku sudah sepenuhnya sembuh!". Aku harap itu bisa terjadi segera.
2016 was so hard for me and my family, but we passed it with smile in the end. Hope you all have same smile to face 2017. Thank you 2016!
Label:
Personal Life,
Thoughts,
Today
Saturday, August 15, 2015
White Shirt
Beberapa bulan terakhir aku -yang bukan seorang fashionista dan punya selera fashion yang biasa saja-, lagi suka banget pakai baju putih. Dalam seminggu bisa empat sampai lima kali pakai baju warna putih. Kadang polos aja cuma main motif dikerudung, kadang dikombinasikan sama cardigan, kadang main warna di celana atau rok. Seringnya sih pakai celana jeans atau celana kain warna kakhi. Saat beli baju pun, mataku masih jelalatan nyari baju warna putih. Bahkan ada yang ngira bajuku cuma itu-itu aja karena pakai baju warna putih mulu dan kebetulan modelnya hampir mirip cuma beda di kerah, yang mana nggak akan ada yang ngeh karena tertutup sama kerudung. Aku juga searching model-model baju warna putih yang unik buat jadi inspirasi dan kombinasinya biar nggak terlihat tua dan ngebosenin.
Beberapa hasil nge-browsing di Pinterest dan WhoWhatWear.
Olivia Palermo in White Shirt. PHOTO: Kristy Sparow/Getty Images |
PHOTO: Atlantic-Pacific |
PHOTO: Gastro Chic |
PHOTO: Vanessa Jackman |
Cara Delevingne in Chanel |
Taylor Swift in Paris. |
Lagi ikutan tren? Nggak, aku bukan tipe pengikut tren. Dan lagi pula baju putih itu classic dan timeless. Mau sampai kapan pun bakal tetep banyak yang suka. Ini cuma masalah mood aja.
Penasaran dengan mood ini, aku cari informasi terkait psikologi dan arti warna ketika memakai baju putih. Dapet artikel dari Beranda Psikologi. Dan menurut artikel tersebut, saat membutuhkan ketenangan, pakaian berwarna putih akan segera mengubah suasana hati menjadi lebih damai. Putih juga identik dengan rasa ingin menyatu dan pribadi yang sederhana.
Hmm, okay, aku akui aku memang sedang mencari ketenangan dan nggak mau neko-neko atau ribet, sederhana aja. Dan menurut beberapa teman-teman, aku juga lebih kalem sekarang, hehehee... Mungkin psikologiku itulah yang secara tak sadar mendorongku untuk cenderung memilih baju berwarna putih. Simple, sederhana tapi tetap elegan. Ditambah lagi musim kemarau yang panas, baju warna putih lebih nyaman dipakai.
Entah sampai kapan mood white shirt ini menderaku, tapi semoga dengan baju putih-baju putih yang terus bertambah di lemariku, bisa membantuku mengubah suasana hati menjadi lebih tenang. Aamiin. Keep Positive!
Label:
Fashion,
Personal Life,
Thoughts
Tuesday, June 16, 2015
Bunga Tidur
Pada
saat penutupan kelas public speaking di Tobucil & Klabs, para
peserta kelas harus bicara di depan para juri tentang tugas besar di kelas public
speaking yang kali ini dengan tema "Bunga Tidur" alias mimpi.
Sambil mendengar mereka bicara, pikiranku pun ikut melayang-layang, nggak
jauh-jauh amat sih, cuma ke masa lalu. Ouch!
Aku
ingat ketika kecil aku sering menginap di rumah pakde di daerah Batu, Malang
yang super sejuk dan dingin. Rumahnya memang di dekat gunung yang aku juga
kurang tau namanya. Dinginnyaaaa bangeeetttt!! Dan di rumahnya selalu banyak
selimut berbulu dan tebal yang nyaman banget, bikin nggak mau beranjak dari
kasur, dan kalaupun bisa beranjak, aku nggak bisa lepas dari pelukan selimut
tebal itu.
Setiap
datang ke rumahnya, aku selalu ditawarin macam-macam. Mau jajan apa? Mau
jalan-jalan ke mana?
Mau
beli kaset baru nggak? Dan berbagai penawaran lainnya... Hehehee... Aku sih
selaku anak kecil pada saat itu, girangnya bukan main ditawarin macam-macam.
Berasa jadi cewek gaul bingitss lah... Semua aku iya-in. Dan semua memang
dibeliin sama pakde ku. Hahahaaa...
Ketika
mau tidur, pakde ku selalu bilang "Besok ceritakan mimpi kamu ya..." Aku cuma
mengangguk karena ngantuk, maklum daerah dingin memang membuat jadi cepat
ngantuk.
Esok
paginya aku bangun siang, hahahaa... Pakde aku memang selalu membiarkan
keponakannya ini melakukan sesuatu sesuka hati, pokoknya dimanjain bangetlah. Kalau di rumah sendiri pasti bakal dimarahi kalau bangun siang. Di meja udah
tersedia teh hangat dan gorengan yang enak buatan tante aku. Hmmm... Hidung aku suka
menari-nari girang kalo udah di rumah pakde, karena selalu ada makanan enak
yang menggoda aromanya dan rasanya bikin lidah senam mulu...
Sambil
duduk di kursi ruang tamu, aku makan dengan bahagia, mood pagi aku bener-bener
bagus karena efek dimanjain. Eh, ternyata pakde aku udah nunggu aku dengan
tatapan penasaran. Dan aku lebih penasaran lagi. Ada apa gerangan?
Ah,
aku tau... pasti bentar lagi beliau akan nanya....
"Kamu
mimpi apa semalam?" tanya pakde aku dengan bahasa Indonesia yang medok.
Tuuuhhh... pertanyaan itu lagii!!
Aku
selalu menghadapi pertanyaan ini setiap kali datang ke rumah pakde. Dan
jawabannya kadang dari hal keremaja-remajaan, seperti ketemu gebetan, ketemu
artis, atau jalan-jalan sama temen sekelas, hingga yang angker seperti mimpi
jalan di kuburan, ketemu ular, dan lain-lain. Mimpi pertama yang aku ceritakan
adalah mimpi tentang aku membeli pakaian di Plaza Batu, sebuah mall kecil di
tengah kota.
Dulu
awalnya aku pikir pakde aku bakal menafsirkan mimpi aku lewat-lewat kata-kata
yang diharapkan bisa memotivasi aku. Aku sudah menunggu-nunggu tafsiran itu
keluar dari mulutnya. Sayang tidak. Beliau malah membuka buku kecil yang
ternyata sudah dipegangnya. Mata beliau berkeliaran mencari dari satu halaman ke
halaman lain. Mata ku pun mengikutinya, penasaran. Aku intip sampul depan bukunya,
mencari tau judul bukunya. Kosong. Cuma warna putih yang ternyata itu adalah
kertas sampulnya. Mataku terus beralih pada isi tulisan di halaman yang sedang
dibuka. Tidak ada kalimat sama sekali, cuma ada gambar dan angka-angka. Aku
bener-bener nggak tau buku apa itu, maklum masih bocah polos umur 9 tahun. Baru
lah setelah beberapa kali mendengar pakde bergumam-gumam sendirian, meluncurlah
kata 'togel' dari mulut beliau. OH!
Mata
pakde ku berhenti di satu halaman, dan mencatat sesuatu di telapak tangannya.
Kembali membaca lagi, lalu mencatat lagi. Beliau menghadap ku, "Mimpi apa
lagi?", tanya beliau, masih berusaha menemukan clue lainnya.
"Lupa,
cuma inget itu aja pakde..." jawabku sambil mengunyah gorengan.
Beliau
tersenyum cukup puas, lalu menutup bukunya kembali. "Ya udah lanjutkan
makannya, nanti kalau kamu inget mimpi apa lagi, langsung cerita ya..."
Dan
beliau langsung asyik dengan dunianya sendiri. "Belajar matematika",
itu jawabannya jika ada yang bertanya apa yang beliau lakukan. Ya memang benar
sih, beliau menghitung-hitung dengan rumus yang entah lah siapa yang
menemukannya atau mungkin rumus itu malah dari dunia lain. Bisa jadi. Tapi
intinya, dari rumus itu menghasilkan suatu angka, nomor togel. Wajah beliau
seketika berubah makin cerah jika sudah berhasil memecahkan hitungannya dan
menemukan nomor togel hasil perhitungannya. Bergegaslah pakde ku keluar rumah
dan kembali pada siang hari.
Sepanjang
hari biasanya pakde harap-harap cemas. Menunggu hasil nomor togel yang keluar
hari itu. Dan setahu aku, beliau selalu tersenyum bahagia. Sepertinya nomor
hasil hitung-hitungan rumus dari mimpi aku sering keluar. Tapi aku tidak pernah
tahu berapa banyak uang yang beliau dapat hasil dari judi togel itu.
Entah
aku harus bahagia atau sedih dengan itu... Tapi semakin beranjak dewasa,
kebiasaan pakde ku itu tetap ada setiap kali aku berkunjung ke rumahnya. Dan
aku juga makin tidak ada stok mimpi. Lagi pula aku juga tidak mau pakde ku
semakin jauh ke dalam hal negatif.
Pakde
ku memang orang yang tradisional, masih memegang kuat adat istiadat dan
berbagai kepercayaan lainnya. Beliau juga masih menaruh sesaji di rumah dan
sering kali mandi di kali tiap malam jumat dengan bunga tujuh rupa. Beliau
selalu bangga karena ritual-ritual yang beliau lakukan membuatnya awet muda.
"Yah kalo ganteng sih nggak papa tetep awet muda", begitu goda ku
setiap kali pakde membicarakan kebiasaannya itu. Hahahahaa...
Apapun
itu, semoga pakde ku yang aku sayangi itu segera dilunakkan hatinya yang keras
agar bisa menerima segala petunjuk yang benar agar hidupnya lebih berkah, agar
mau mendengar nasihat-nasihat baik dari keluarga besar, agar segera sadar bahwa
perbuatan-perbuatannya itu musyrik. Kami semua menyayangimu pakde, kami cuma
ingin pakde kembali ke jalan yang benar...
Label:
Personal Life,
Thoughts
Tuesday, February 17, 2015
Powerful Latest Movies That I Watched
Tahun 2014, tahun yang penuh film menarik, luar biasa dan full tension. Tapi dari semua yang aku tonton, yang mana ada banyak banget, tiga film ini adalah film yang sukses memberi pengaruh langsung pada kehidupanku. Bisa dibilang, sosok-sosok utama pada film ini adalah sosok-sosok yang aku ingin ada pada diriku. And here they are...
1. Whiplash (2014)
"I was there to push people beyond what's expected of them. I believe that's an absolute necessity" -Terence Fletcher- |
Adalah Whiplash, film yang mampu membuat emosi, perasaan campur aduk, selama seharian. Takjub dengan twist di endingnya, ikut marah karena sambaran amarah yang dirasakan oleh Andrew (Miles Teller) begitu kuat, hingga perasaan kecewa pada diri sendiri, mengapa tidak bisa seambisius dan sekeras Andrew. Salut pada sosok anti-hero, Terence Fletcher yang diperankan oleh J.K. Simmons, karena sosok mentor unik yang luar biasa berkesan itu.
2. Nightcrawler (2014)
"My motto is if you want to win the lottery you've got to make money to get a ticket." -Louis Bloom- |
Demi mencapai kesuksesan dalam karirnya, Louis Bloom berani melakukan apapun untuk mewujudkannya, bahkan dengan cara-cara kotor sekalipun. Banyak hal yang bisa kita ketahui dari film ini tentang seputar dunia pertelevisian di bidang berita, kriminal khususnya dan bagaimana para jurnalis bekerja. Jake Gyllenhaal sukses membawakan sosok 'kalem' Lou Bloom, mulai dari tatapan mata, gaya bicara, secara fisik, yang lembut namun menyimpan monster.
3. Still Alice (2014)
"It's really all I can do, live in the moment. And not beat myself up too much... and not beat myself up too much for mastering the art of losing." -Alice Howland- |
Sosok Alice yang smart, sukses namun tetap bisa menjadi ibu dan istri yang baik untuk tiga orang anak dan suami yang begitu menyayanginya, bakal dengan mudah disukai banyak orang dan membuat iri. Namun dengan sikap dan kekuatannya dalam menghadapi penyakit alzheimer yang menyerangnya, semakin membuat orang-orang yang menyaksikan kisah hidupnya mengerti mengapa dia begitu mudah disukai selain karena kehebatannya. Alice memang menginspirasi. Thanks to Julianne Moore yang sukses membawakan sosok Alice yang manis, namun kuat ini. Dan perhatian lebih pada Kristen Stewart, aku tahu kamu bisa berakting jauh lebih baik dari sekedar Bella Swan, dan kamu membuktikannya di sini.
Wednesday, January 21, 2015
Monday, December 8, 2014
Happy Birthday Auntie!!!
Woohooo!! My beloved auntie is now having 36th birthday!!! You're not getting older, you're getting better, mam... Love you... xoxo
Label:
Today
Subscribe to:
Posts (Atom)