photo ppcopy-1.png
Showing posts with label Thoughts. Show all posts
Showing posts with label Thoughts. Show all posts

Thursday, December 29, 2016

2016 To The Better Next Year

Countdown to 2017...

Seperti banyak orang, yang menatap tahun baru dengan semangat dan harapan baru, aku juga merelakan tahun 2016 ini dengan semangat dan harapan yang lebih besar di tahun 2017. Banyak hal dan impian yang ingin aku raih pada tahun 2017, tentu berbekal pengalaman dan sepak terjang selama tahun 2016 yang sangat luar biasa ini, aku harap bisa mewujudkannya.

2016 memang tahun titik balik dalam hidupku, penuh lika-liku, kerja keras, kebangkitan, tangisan, dukungan dan semangat dari keluarga besar dan teman-teman. Apa yang aku tidak mampu lakukan pada tahun-tahun sebelumnya, akhirnya bisa aku lakukan. Apa yang menjadi bebanku selama ini bisa aku lepas. Apa yang menghantui dan takuti selama ini bisa aku hadapi, walaupun hingga sekarang masih proses. Aku mulai sembuh dan berdamai dengan diri sendiri dan orang-orang terdekatku. Reconnect dengan Allah dan keluarga. Semua itu terjadi pada tahun 2016 dan aku sangat bersyukur atas semua itu. An amazing and extraordinary year!

Banyak refleksi hidup yang aku dapatkan selama proses menuju akhir tahun 2016. Mulai memahami dan memaafkan diri sendiri. Memahami apa yang terjadi, apa penyebabnya, apa jalan keluarnya dan maknanya untuk di masa depan yang lebih baik. Semoga ini menjadikan ku lebih bijak, dewasa dan memiliki sudut pandang yang lebih baik lagi. What I know for sure is that I'm not alone like I used to think. Keluarga dan teman-teman adalah sumber energiku menghadapi semua. Dan kekuatan doa kepada Allah membuat semuanya menjadi bisa.




Selama setahun terakhir ini, aku sangat merasa bersalah pada banyak orang yang tetap peduli dan menyayangiku namun aku belum bisa membalas balik mereka karena kondisi dan situasi yang belum memungkinkan saat ini. Aku benar-benar meminta maaf untuk itu. Trust me, you all always in my mind and my pray. Aku harap tahun depan, 2017, aku bisa membalas mereka. Aku akan berusaha agar segera bisa membalas kalian. Semoga kalian selalu dalam keadaan yang sehat dan senang. Semoga saat itu tiba, kalian masih memiliki hati yang besar untuk menerimaku kembali dan memaafkanku.

Aku belum benar-benar sembuh sepenuhnya, tapi memang waktu dan usaha yang terus-menerus yang akan membantu menyembuhkannya. Dan aku yakin suatu saat ketika aku sedang di hadapan banyak, sangat banyak orang yang ingin mendengar pemikiranku, aku akan berteriak dalam hati dengan semangat dan tak percaya pada diri-sendiri, "Ternyata aku sudah sepenuhnya sembuh!". Aku harap itu bisa terjadi segera.

2016 was so hard for me and my family, but we passed it with smile in the end. Hope you all have same smile to face 2017. Thank you 2016!

Saturday, August 15, 2015

White Shirt

Beberapa bulan terakhir aku -yang bukan seorang fashionista dan punya selera fashion yang biasa saja-, lagi suka banget pakai baju putih. Dalam seminggu bisa empat sampai lima kali pakai baju warna putih. Kadang polos aja cuma main motif dikerudung, kadang dikombinasikan sama cardigan, kadang main warna di celana atau rok. Seringnya sih pakai celana jeans atau celana kain warna kakhi. Saat beli baju pun, mataku masih jelalatan nyari baju warna putih. Bahkan ada yang ngira bajuku cuma itu-itu aja karena pakai baju warna putih mulu dan kebetulan modelnya hampir mirip cuma beda di kerah, yang mana nggak akan ada yang ngeh karena tertutup sama kerudung. Aku juga searching model-model baju warna putih yang unik buat jadi inspirasi dan kombinasinya biar nggak terlihat tua dan ngebosenin. 
Beberapa hasil nge-browsing di Pinterest dan WhoWhatWear.

Olivia Palermo in White Shirt.
PHOTO: 
Kristy Sparow/Getty Images

PHOTO: Atlantic-Pacific

PHOTO: Gastro Chic

PHOTO: Vanessa Jackman
Cara Delevingne in Chanel

Taylor Swift in Paris.

Lagi ikutan tren? Nggak, aku bukan tipe pengikut tren. Dan lagi pula baju putih itu classic dan timeless. Mau sampai kapan pun bakal tetep banyak yang suka. Ini cuma masalah mood aja. 

Penasaran dengan mood ini, aku cari informasi terkait psikologi dan arti warna ketika memakai baju putih. Dapet artikel dari Beranda Psikologi. Dan menurut artikel tersebut, saat membutuhkan ketenangan, pakaian berwarna putih akan segera mengubah suasana hati menjadi lebih damai. Putih juga identik dengan rasa ingin menyatu dan pribadi yang sederhana.

Hmm, okay, aku akui aku memang sedang mencari ketenangan dan nggak mau neko-neko atau ribet, sederhana aja. Dan menurut beberapa teman-teman, aku juga lebih kalem sekarang, hehehee... Mungkin psikologiku itulah yang secara tak sadar mendorongku untuk cenderung memilih baju berwarna putih. Simple, sederhana  tapi tetap elegan. Ditambah lagi musim kemarau yang panas, baju warna putih lebih nyaman dipakai. 

Entah sampai kapan mood white shirt ini menderaku, tapi semoga dengan baju putih-baju putih yang terus bertambah di lemariku, bisa membantuku mengubah suasana hati menjadi lebih tenang. Aamiin. Keep Positive!

Tuesday, June 16, 2015

Bunga Tidur




Pada saat penutupan kelas public speaking di Tobucil & Klabs, para peserta kelas harus bicara di depan para juri tentang tugas besar di kelas public speaking yang kali ini dengan tema "Bunga Tidur" alias mimpi. Sambil mendengar mereka bicara, pikiranku pun ikut melayang-layang, nggak jauh-jauh amat sih, cuma ke masa lalu. Ouch!

Aku ingat ketika kecil aku sering menginap di rumah pakde di daerah Batu, Malang yang super sejuk dan dingin. Rumahnya memang di dekat gunung yang aku juga kurang tau namanya. Dinginnyaaaa bangeeetttt!! Dan di rumahnya selalu banyak selimut berbulu dan tebal yang nyaman banget, bikin nggak mau beranjak dari kasur, dan kalaupun bisa beranjak, aku nggak bisa lepas dari pelukan selimut tebal itu.

Setiap datang ke rumahnya, aku selalu ditawarin macam-macam. Mau jajan apa? Mau jalan-jalan ke mana?
Mau beli kaset baru nggak? Dan berbagai penawaran lainnya... Hehehee... Aku sih selaku anak kecil pada saat itu, girangnya bukan main ditawarin macam-macam. Berasa jadi cewek gaul bingitss lah... Semua aku iya-in. Dan semua memang dibeliin sama pakde ku. Hahahaaa...

Ketika mau tidur, pakde ku selalu bilang "Besok ceritakan mimpi kamu ya..." Aku cuma mengangguk karena ngantuk, maklum daerah dingin memang membuat jadi cepat ngantuk.

Esok paginya aku bangun siang, hahahaa... Pakde aku memang selalu membiarkan keponakannya ini melakukan sesuatu sesuka hati, pokoknya dimanjain bangetlah. Kalau di rumah sendiri pasti bakal dimarahi kalau bangun siang. Di meja udah tersedia teh hangat dan gorengan yang enak buatan tante aku. Hmmm... Hidung aku suka menari-nari girang kalo udah di rumah pakde, karena selalu ada makanan enak yang menggoda aromanya dan rasanya bikin lidah senam mulu...

Sambil duduk di kursi ruang tamu, aku makan dengan bahagia, mood pagi aku bener-bener bagus karena efek dimanjain. Eh, ternyata pakde aku udah nunggu aku dengan tatapan penasaran. Dan aku lebih penasaran lagi. Ada apa gerangan? 

Ah, aku tau... pasti bentar lagi beliau akan nanya....
"Kamu mimpi apa semalam?" tanya pakde aku dengan bahasa Indonesia yang medok. Tuuuhhh... pertanyaan itu lagii!!

Aku selalu menghadapi pertanyaan ini setiap kali datang ke rumah pakde. Dan jawabannya kadang dari hal keremaja-remajaan, seperti ketemu gebetan, ketemu artis, atau jalan-jalan sama temen sekelas, hingga yang angker seperti mimpi jalan di kuburan, ketemu ular, dan lain-lain. Mimpi pertama yang aku ceritakan adalah mimpi tentang aku membeli pakaian di Plaza Batu, sebuah mall kecil di tengah kota.

Dulu awalnya aku pikir pakde aku bakal menafsirkan mimpi aku lewat-lewat kata-kata yang diharapkan bisa memotivasi aku. Aku sudah menunggu-nunggu tafsiran itu keluar dari mulutnya. Sayang tidak. Beliau malah membuka buku kecil yang ternyata sudah dipegangnya. Mata beliau berkeliaran mencari dari satu halaman ke halaman lain. Mata ku pun mengikutinya, penasaran. Aku intip sampul depan bukunya, mencari tau judul bukunya. Kosong. Cuma warna putih yang ternyata itu adalah kertas sampulnya. Mataku terus beralih pada isi tulisan di halaman yang sedang dibuka. Tidak ada kalimat sama sekali, cuma ada gambar dan angka-angka. Aku bener-bener nggak tau buku apa itu, maklum masih bocah polos umur 9 tahun. Baru lah setelah beberapa kali mendengar pakde bergumam-gumam sendirian, meluncurlah kata 'togel' dari mulut beliau. OH!

Mata pakde ku berhenti di satu halaman, dan mencatat sesuatu di telapak tangannya. Kembali membaca lagi, lalu mencatat lagi. Beliau menghadap ku, "Mimpi apa lagi?", tanya beliau, masih berusaha menemukan clue lainnya.

"Lupa, cuma inget itu aja pakde..." jawabku sambil mengunyah gorengan. 

Beliau tersenyum cukup puas, lalu menutup bukunya kembali. "Ya udah lanjutkan makannya, nanti kalau kamu inget mimpi apa lagi, langsung cerita ya..."

Dan beliau langsung asyik dengan dunianya sendiri. "Belajar matematika", itu jawabannya jika ada yang bertanya apa yang beliau lakukan. Ya memang benar sih, beliau menghitung-hitung dengan rumus yang entah lah siapa yang menemukannya atau mungkin rumus itu malah dari dunia lain. Bisa jadi. Tapi intinya, dari rumus itu menghasilkan suatu angka, nomor togel. Wajah beliau seketika berubah makin cerah jika sudah berhasil memecahkan hitungannya dan menemukan nomor togel hasil perhitungannya. Bergegaslah pakde ku keluar rumah dan kembali pada siang hari. 

Sepanjang hari biasanya pakde harap-harap cemas. Menunggu hasil nomor togel yang keluar hari itu. Dan setahu aku, beliau selalu tersenyum bahagia. Sepertinya nomor hasil hitung-hitungan rumus dari mimpi aku sering keluar. Tapi aku tidak pernah tahu berapa banyak uang yang beliau dapat hasil dari judi togel itu.

Entah aku harus bahagia atau sedih dengan itu... Tapi semakin beranjak dewasa, kebiasaan pakde ku itu tetap ada setiap kali aku berkunjung ke rumahnya. Dan aku juga makin tidak ada stok mimpi. Lagi pula aku juga tidak mau pakde ku semakin jauh ke dalam hal negatif.

Pakde ku memang orang yang tradisional, masih memegang kuat adat istiadat dan berbagai kepercayaan lainnya. Beliau juga masih menaruh sesaji di rumah dan sering kali mandi di kali tiap malam jumat dengan bunga tujuh rupa. Beliau selalu bangga karena ritual-ritual yang beliau lakukan membuatnya awet muda. "Yah kalo ganteng sih nggak papa tetep awet muda", begitu goda ku setiap kali pakde membicarakan kebiasaannya itu. Hahahahaa... 

Apapun itu, semoga pakde ku yang aku sayangi itu segera dilunakkan hatinya yang keras agar bisa menerima segala petunjuk yang benar agar hidupnya lebih berkah, agar mau mendengar nasihat-nasihat baik dari keluarga besar, agar segera sadar bahwa perbuatan-perbuatannya itu musyrik. Kami semua menyayangimu pakde, kami cuma ingin pakde kembali ke jalan yang benar...  

Tuesday, November 18, 2014

Wonderland?

"Wonderland"

Flashing lights and we
Took a wrong turn and we
Fell down a rabbit hole.

You held on tight to me
'Cause nothing's as it seems
I'm spinning out of control.

Didn't they tell us don't rush into things?
Didn't you flash your green eyes at me?
Haven't you heard what becomes of curious minds?

Didn't it all seem new and exciting?
I felt your arms twisting 'round me
I should have slept with one eye open at night.

We found wonderland
You and I got lost in it
And we pretended it could last forever
We found wonderland
You and I got lost in it
And life was never worse but never better

So we went on our way
Too in love to think straight
All alone or so it seemed.

But there were strangers watching
And whispers turned to talking
And talking turned to screams.

Didn't they tell us don't rush into things?
Didn't you flash your green eyes at me?
Didn't you calm my fears with the Cheshire cat smile?

Didn't it all seem new and exciting?
I felt your arms twisting 'round me
It's all fun and games 'til somebody loses their mind.

But darling, we found wonderland
You and I got lost in it
And we pretended it could last forever
We found wonderland
You and I got lost in it
And life was never worse but never better

I reached for you but you were gone
I knew I had to go back home
You search the world for something else to make you feel like what we had
And in the end in wonderland we both went mad.

We found wonderland
You and I got lost in it
And we pretended it could last forever (last forever)

We found wonderland
You and I got lost in it (wonderland)
And life was never worse but never better
In wonderland

-Taylor Swift -

Sunday, November 2, 2014

Latest music : Taylor Swift - 1989

Standard Edition, Taylorswift.com

Deluxe Edition, Taylorswift.com

Seperti yang kita tahu, penyanyi yang dinobatkan sebagai Billboard Women of The Year 2014, Taylor Swift, baru aja ngeluarin album baru "1989", yang merupakan tahun lahirnya. Album baru ini diprediksi bakal memecahkan rekor sebagai album dengan penjualan terbanyak, lebih dari 3 juta kopi hanya dalam waktu seminggu mengalahkan penjualan album Frozen OST.

Nggak bakal heran atau kaget kalau emang kejadian. Semua penikmat musik pasti memburu album ini karena penasaran dengan karya terbaru Swift yang berbeda dari basic awal musiknya, yaitu country. Aroma ke-pop-an musiknya sudah mulai tercium di album sebelumnya, "Red". Makanya para Swifties dan pendengar lainnya pun penasaran bakal dibawa kemana album berikutnya.

Diawali dengan single pertama "Shake It Off" yang menginsyaratkan bahwa nggak bakal ada musik country di album "1989", ternyata memang album ini sangat berbeda dengan album-album Swift sebelumnya. Album ini beraroma musik pop classic retro dan ala musik pop indie anak muda sekarang (seperti aroma Lorde, Ed Sheeran) yang memasukkan berbagai macam genre musik, namun tetap ala Swift yang akustik banget itu. Dan hasilnya Awesome! Jujur, album ini seluruhnya bagus. Nggak ada lagu yang sia-sia. My favorite, Style and I know Places. But I love all songs, semua punya cerita tersendiri yang menarik. Cuma satu lagu yang aku nggak suka, Shake It Off... hahahaa... Lagu popular Swift ini menurutku malah ngerusak lagu-lagu lain.

Album ini menurut aku beresiko tinggi dan Swift berani banget buat ngambil keputusan leave all country songs. Swift membuatnya dengan antusias tinggi dan harapan tinggi, jadi bikinnya nggak main-main. Kalau dibikinnya setengah-setengah yang ada malah album ini bakal gagal total, sama kritikus bakal dibabat habis-habisan, apalagi Swift sudah dianggap kacang lupa kulitnya. Dan Swift membuktikan kualitasnya sebagai penyanyi kelas dunia. Mungkin untuk orang-orang yang udah lama di dunia musik pop, Swift dianggap anak baru sok keren, sok-sokan ngepop, hahahaa... Tapi, toh album ini emang bagus, nggak mainstream.  

Meskipun sukses dengan popnya, I miss your old, babe... Aku adalah penikmat musik country sejak lama, walaupun lebih condong ke country modern dan pemain-pemain muda. Dan berkat Swift, aku makin menyukai musik country karena aroma modern yang bergaya anak muda. Petikan gitar dan suara khas serta lirik-lirik yang lekat dengan kehidupan sehari-hari, membuat hari-hari ku lebih berpuitis, hahahaaa... Karena memang hal-hal kecil yang terlihat biasa di dunia nyata, dibuat oleh Swift jadi lebih bermakna dan indah di dalam lirik-liriknya. Well, sayangnya entah kapan aku bakal ngederin musik country Swift lagi, sedang dia lagi asik dengan dunia barunya. Aku rasa "Begin Again" (Red -album) bakalan jadi track everlasting di list laguku, - salah satu lagu country terbaik Swift, hingga akhirnya dia mulai kembali ke akar musiknya country.

Overall, ini adalah salah satu album yang wajib banget di koleksi, loveee all tracks, except Shake It Off... You will find better than it in other tracks... Keep listen until next album, you won't get bored... xoxo

Saturday, October 25, 2014

Words To You

Thursday, October 23, 2014

Two Side of Pride


"Bangga dengan produk dalam negeri". Tagline ini yang sekarang ramai disebarluaskan di masyarakat agar lebih mencintai produk dalam negeri. Kita harus merasa bangga akan produk lokal asli Indonesia yang kualitasnya tak kalah dengan produk luar negeri. 
Tapi yang akan saya bahas bukan masalah kualitas produk dalam negeri. Ini tentang kata 'Bangga'. Kata yang sangat dinantikan oleh seorang anak dari orang tuanya, kata yang akan membakar semangat seorang pria jika disampaikan oleh pacarnya yang cantik, kata yang membuat diri kita lebih merasa besar. 
Saya pun begitu. Saya adalah tipe orang merasa bangga dengan apapun milik saya dengan kadar lumayan akut. Mau itu barang, manusia, hewan, sifat, hasil karya, ide, dan lain-lain. Tak peduli kalo ternyata sesuatu milik saya itu lebih jelek atau memang lebih baik. Nyatanya, saya selalu bisa menemukan kelebihan dari sesuatu milik saya itu dan menemukan kekurangan dari sesuatu yang menjadi pembandingnya. Saya bisa sangat menutup mata akan kekurangan dari sesuatu milik saya itu dan terus membanggakannya, sombong bahkan sekaligus pamer. Bad habit!
Suatu hal pasti memiliki dua sisi, baik dan buruk. Memiliki rasa bangga pun juga begitu. Sisi baiknya adalah kita bersyukur dengan apa yang kita miliki. Sedangkan sisi buruknya adalah sombong dan pamer. Jika kita bersyukur, kita akan menjadi orang yang rendah hati. Namun, jika kita sombong dan pamer, maka kita akan menjadi orang yang tinggi hati. Rendah hati adalah obat hati, sedangkan tinggi hati adalah penyakit hati. Ingat jaman pelajaran waktu SD, tinggi hati adalah penyakit hati yang harus kita hindari. Ini bukan serta merta teori semata. Semua agama melarang kita untuk memiliki sifat tinggi hati. Efek nyata yang tidak ada baik-baiknya, jelas sudah sangat banyak terjadi. Dari mulai efek sosial hingga efek kriminal.
Memang tidak mudah untuk menghindari sisi buruknya, karena terkadang hal itu muncul secara spontan. Saya pun juga masih berusaha untuk mengontrol diri. Walau susah, tapi bisa kita redam agar tidak berbelok ke sisi buruk. Untuk menghindari sisi buruk dari suatu rasa bangga, maka hal yang pertama adalah mengubah mindset kita dengan membuka mata dan pikiran kita agar lebih peka terhadap sekitar. Kedua adalah menahan mulut kita agar tidak terlalu banyak bicara, bicaralah sesuatu yang berguna. Kasihan jika mulut kita memiliki banyak dosa... Ketiga, sering-seringlah introspeksi diri. Keempat, perbanyak sedekah. Jangan remehkan kekuatan sedekah, jangan pula menertawakannya, karena mungkin akan banyak hal ajaib terjadi setelah kita bersedekah. Sedekah juga membuat kita lebih mudah bersyukur. Kelima, jelaslah kita harus terus perbanyak ibadah kepada Tuhan, karena kita tidak tahu kapan usia kita akan berakhir. Tentu kita tidak mau menyia-nyiakan usia kita dengan diisi oleh rasa tinggi hati dan usaha untuk mendapat perhatian orang lain.
Langkah-langkah di atas memang tidak mudah, saya pun merasakannya untuk menyembuhkan penyakit hati yang saya derita ini dengan obat hati syukur. Namun tak akan rugi kok. Hidup jadi lebih jadi lebih nyaman, bahagia dan tanpa beban. Buatlah diri sendiri dan orang-orang yang kamu sayangi bangga pada dirimu tapi tetap rendah hati dan bersyukur.

Friday, October 17, 2014

Know Me More

Sekitar sebulan yang lalu aku sempat berjanji untuk bertemu seorang teman lama di sebuah kafe kecil. Aku datang lebih awal karena harus menemukan dulu kafe-nya. Ternyata cukup mudah menemukannya karena terletak di jalur angkot. Kafe yang aku datangi ini sepi karena mungkin sudah lewat jam makan siang. Aku melihat ke sekitar kafe dan memutuskan memilih tempat duduk di area luar, agar mudah melihat kedatangan teman saya. Sekitar setengah jam  menunggu, akhirnya teman lamaku itu datang juga. Dia tidak datang sendirian, ada seorang temannya lagi yang ikut menemaninya. Aku belum pernah bertemu dengan temannya ini. Walau begitu, kami tetap bisa mengobrol dan berbaur dengan enak.

Aku memesan jus pisang kesukaanku dan sebuah cake double chocolate untuk menemani mengobrol bersama teman lama dan teman baruku ini. Banyak hal yang kami obrolin, mulai dari tentang cerita masa lalu, teman-teman lama yang sudah menikah, bisnis hingga urusan percintaan. Sudah lama aku nggak mengobrol lama dengan teman lama, dan itu memberikan sensasi menyenangkan. Sekitar dua jam kami mengobrol, kami memutuskan untuk menyudahi pertemuan ini, dan berencana untuk kembali bertemu.

Sekitar seminggu yang lalu, aku kembali bertemu dengan mereka berdua lagi. Namun kali ini aku menemani mereka berbelanja untuk keperluan wisuda mereka. - so sick, to hear this... - Congratulation, I said.... :)
Kami berbelanja di pasar baru untuk memilih bahan dan lain-lain. Mereka berniat untuk menjahit kebaya sendiri. Ya, sekalian survey buat wisuda aku ntar... Setelah lama memilih sana-sini, tawar sana-sini, galau motif, akhirnya kami kelar juga. Dua jam setengah waktu kami habiskan. Lumayan cepat lah, karena dalam waktu segitu semuanya sudah beres dan tidak perlu balik lagi besok.

Sebelum pulang, kita mampir ke Ampera untuk makan dan istirahat. Capek tapi senang, karena bisa menghabiskan waktu dengan membantu teman, walaupun bantuin belanja, hahahaaa... Wajah mereka pun lega dan terlihat excited dengan belanjaan mereka. Sambil makan, kami mengobrol semengalirnya, sederas cucuran keringat yang tetap belum hilang walau sudah dilap dan ruangan yang ber-AC juga. Bandung semakin panas saja akhir-akhir ini...

Sang sahabat baru yang duduk berhadapan dengan ku tiba-tiba nyeletuk. "Aku masih surprise sama kamu, Sov..." Hah? Mataku langsung terbuka lebar, tertarik dengan pernyataannya.

"Apa maksudnya?", tanyaku. Mataku memutar karena tidak mengerti maksudnya. "Kalo ternyata aku ini cantik? hehehee...", sambarku.

Dia tertawa. Padahal aku berharap dia berkata, "Iya" atau "kalo masalah kamu cantik mah, udah nggak surprise lagi", heheee.... Grrrrr...

Dia menyeruput dulu minumannya sebelum akhirnya menjelaskan apa maksudnya.
"Pas pertama kali ngeliat kamu, sebelum kami masuk ke kafe dulu, aku pikir kamu tuh orangnya angkuh, sombong, agak judes. Tapi pas kenalan, ternyata kamu ramah banget, walau kita baru kenal tapi kamunya nggak ngebedain. Setelah mengobrol lama, yang awalnya aku juga jadi ikut canggung gara-gara kesan pertama yang aku tangkap dari kamu, akhirnya malah bocor gini, hahahaaa... Ternyata kamu baik, cerewet dan apa adanya banget. Namun makin kenal kamu, aku makin ngerasa, walaupun kamu ramah banget, terbuka sama orang, tapi ternyata kamu tu introvert... Nggak mudah buat nerima orang lain masuk ke kehidupan kamu walau kelihatannya kamu terbuka banget. Kamu juga suka iya-iyain pendapat orang lain atau saran orang lain, sambil senyum dan terkesan 'saranmu benar', padahal sebenarnya kamu tetep keukeuh sama pemikiran kamu yang entah benar-benar sepikiran atau nggak sama orang itu. Kamu juga ternyata mandiri banget, terlalu mandiri malah, padahal aku pikir kamu itu manja orangnya."

Dia tertawa lagi sambil menyeruput kembali minumannya sampai hampir habis. Aku tertawa kecil.

"Jangan cuma kamu iya-iyain ya pendapatku ini", lanjutnya.

"Nggak kok, kali ini kamu emang bener. Aku tuh emang sebenarnya introvert banget. Aku bisa diam di rumah berhari-hari tanpa berhubungan dengan siapapun dan gak pake ngeluh. Malah menikmati. Aku bisa enjoy dengan diri aku sendiri. Tapi aku jadi ngerasa anti sosial banget, gak peka, egois. Padahal aku punya sisi ramah dan pengen jadi pusat perhatian orang lain. Sisi ini yang coba berontak kalau aku udah keterlaluan introvert-nya. Makanya kadang aku suka nge-push diri sendiri buat sosialisasi sama orang lain. Entah itu sekedar ketemuan kayak hari ini. Padahal akunya karena udah nyaman sendirian, suka takut untuk bertemu orang baru, lingkungan baru bahkan dengan orang-orang di masa lalu pun kadang aku takut. Takut ngerusak kenyaman itu. Yaah, bersosialisasi dengan orang lain penting kalau kita mau bertahan hidup. Bener nggak?", jawabku panjang lebar.

"Kita emang nggak bisa hidup sendirian.", jawab temanku yang sedari tadi hanya mendengarkan.

Well, kita emang nggak bisa hidup sendirian. Seberapa tangguh pun aku berdiri sendiri, aku akan jatuh jika tidak ada support dari orang lain. Itu yang bersyukurnya, aku pahami. Aku harus setidaknya memiliki hubungan baik dengan keluarga dan sahabat. Seperti yang aku katakan di atas, aku sebenarnya suka merasa takut untuk menghadapi lingkungan baru dan orang baru, apalagi jika aku sudah terlalu lama hidup di dunia introvert-ku. Tapi seiring dewasanya aku, aku belajar untuk mengatasi rasa takut itu. Fear is doesn't exist. Yang ada adalah tidak adanya keberanian. Agar keberanian itu tidak nol, maka ada perlu usaha yang terkadang nggak mudah. Bahkan terkadang keberanian itu muncul tidak terduga jika sudah menyangkut tentang survival. Beberapa tindakan yang aku lakukan untuk membangkitkan keberanian dan kepercayaan diri :

Tentukan tujuan, fokus utama
Sebelum melakukan sesuatu hal, sebaiknya kita menentukan tujuan kita, untuk apa kita melakukan sesuatu yang menakutkan kita itu. Itu akan membuat kita menjadi fokus pada tujuan dan mengesampingkan rasa takut yang suka mendera kita. Padahal hal-hal yang menakutkan itu belum tentu terjadi.

Cari hal-hal yang membuat kita percaya diri
Carilah sesuatu pada diri kita yang membuat kita percaya diri dan menghargai tinggi diri kita. Bisa berupa skill, kepribadian, atau penampilan. Aku akan berjalan dengan berani dan percaya diri serta menilai diri sendiri berharga, kalau aku tampil menarik dengan pakaian yang menurutku menarik, dengan wajah yang segar dan cantik juga pembawaan ramah yang aku miliki.

Perbanyak wawasan
Banyak tau berbagai hal tapi bukan sok tahu, membuat kita bisa berbaur dengan orang lain. Perbanyak membaca berita dan buku. Walaupun introvert, upayakan tetap terkoneksi dengan dunia luar lewat pengetahuan. Sekedar mengetahui apa yang sedang menjadi tren, bisa membuat kita lebih berani menghadapi dunia luar.

Aku yakin tiap orang punya cara masing-masing untuk mengisi keberanian mereka. Tapi intinya sesuatu hal yang menakutkan buat kita, terkadang layak untuk dicoba. :)



Wednesday, October 1, 2014

Am I trapped? NO!

Love me or hate me, both are in my favor...
If you love me, I'll always be in your heart...
    If you hate me, I'll always be in your mind...
- William Shakespeare -  


But,  I won't love and hate you again. I will forgive to heal and let it go to grow... Although, You're the only one I wish I could forget and the only one I'd love to not forgive...
You know, the best revenge of all : HAPPINESS. Nothing drives people crazier than seeing someone have a good fucking life.

Monday, August 26, 2013

The Beach Quotes

I love some quotes from this movie, The Beach...

"The only downer is, everyone's got the same idea. We all travel thousands of miles just to watch TV and check in to somewhere with all the comforts of home, and you gotta ask yourself, what is the point of that?"

That quote is truth!  Yes, we always try to get a hotel so comfort at least like home. Maybe just because most of us can't stand of uncomfortable, quite tired of jobs, or have much money, so we spend our night on tight bed with air conditioner and big LCD Television. That's sound great, but boring.

"Trust me, it's paradise. This is where the hungry come to feed. For mine is a generation that circles the globe and searches for something we haven't tried before. So never refuse an invitation, never resist the unfamiliar, never fail to be polite and never outstay the welcome. Just keep your mind open and suck in the experience. And if it hurts, you know what? It's probably worth it."

Really worth it. We don't need to question it.

"I still believe in paradise. But now at least I know it's not some place you can look for. Because it's not where you go. It's how you feel for a moment in your life when you're a part of something. And if you find that moment... It lasts forever."

Paradise is where the place you belong. 


Monday, June 10, 2013

Romantic email from DramaFever

 Is this goodbye?

Hi Souvenir Dari,

If there's anything we've learned from romantic dramas, it's that you can't let someone you care about just walk out of your life. We care about you, and that's why we want to make one last offer to win you back!

Here's the deal: Give DramaFever a second chance, and we'll credit your account with a FREE month of DramaFever Premium service! That means no more sitting through commercials, and no more being tied down to your computer - DramaFever Premium members can watch dramas anywhere via iPad, iPhone and Android. You can even watch the latest Korean hits in HD on your television using your Roku box!

Won't you give us one more chance? If you're still not satisfied, please tell us what we can do to make you happy. You're too important to us to just let go!
YES! I want a FREE MONTH of DramaFever Premium!

Sincerely,

The DramaFever Team

Yesterday, I got an email from DramaFever, not just newsletter or offering email, but romantic email, hahahaa... LOL 
"If there's anything we've learned from romantic dramas, it's that you can't let someone you care about just walk out of your life."
I read in early morning, such as a warning for me, hahaaa...Yes, I'm trying to remove, to delete, to push out someone out of my life now. Maybe that someone is a 'someone you care about', but I deny it... 
Thank's to DramaFever, why do I have to remove, delete push out someone that I care about? I will only increase hatred on this earth... Live on peace and full of affection, that's better... Better for my life, someone life, others...

Saturday, April 6, 2013

Live for the Moment

Setelah kemarin 'Reinvention', merenung lagi tentang mimpi-mimpi, passion yang sesungguhnya, target-target yang terlupakan, dan berakhir dengan kesimpulan 'I'm too living in the future dreams". I dream, only dream. So I'm living in my future, future is dream and hope. How about past and present. Past, I'm living in past too but as my fear and trauma. Present, I forget about it. Padahal yang terpenting adalah present, saat ini. Aku terlalu sibuk memikirkan hidup ke depan. Padahal yang membentuk masa depan adalah tindakanmu saat ini.
Aku tahu itu. Tapi memiliki mimpi dan memimpikannya lebih menyenangkan dari pada membuatnya jadi nyata. Dan aku terbawa kesenangan itu. Bagi ku itu seperti membuat novel, aku membuat cerita dengan tokoh diriku sendiri dengan segala kesulitan penuh perjuangan dan mencapai kesuksesan seperti yang aku impikan dan harapkan. Tapi sekali lagi itu hanya di dalam novelku. Senang hanya dengan membayangkan dan membaca novel itu.
Setelah reinvention, semangat dan tekad untuk bisa berada kembali di posisi 'live for the moment' muncul lagi. Sempat ada pikiran "ya udah lah, aku jalanin aja, sejalan-jalannya hidup ini. Tapi nanti anakku harus lebih hebat, aku harus mengarahkan sejak kecil biar nggak seperti ibunya. Dia harus... blah..blah...blah..."
Hey, aku tersadar, lagi-lagi aku balik ke posisi awal, live in the future. Kenapa harus menunggu anakku kelak untuk menjadi 'sang peraih mimpi dan kesuksesan' ? Kenapa nggak aku sendiri yang menjadi 'sang peraih mimpi dan kesuksesan'???! Kenapa nggak aku sendiri aja yang ngewujudin mimpi ku toh itu mimpi ku sendiri?? Memangnya mimpi aku dan anakku kelak akan sama? Memangnya anakku memiliki pemikiran dan kemauan yang sama??? Memangnya aku akan punya anak? Memangnya aku pasti akan punya anak? Masih kah aku hidup kelak? Aku gak tau jawabannya... 
Ketampar dan berasa bego banget. Mana mungkin anakku akan menurut dan termotivasi ketika aku mendorong dia untuk meraih mimpinya....Sedangkan ibunya bukan orang yang berusaha keras meraih mimpinya dan hanya menyerah pada nasib yang mengalir begitu saja... 
Aku pengen jadi inspirasi bagi anak-anakku kelak.
So I'm back to my reinvention plan.... And Here I'm, in present with future in front of my eyes as my compass and past as my nature tutor. 
I have a dream, wanna be something, not only in one thing, and I'll do anything... Bye my fear...

Wednesday, March 27, 2013

270313

"let's change our main concern to be thinking and planning major"

8 Things To Help You Move On

Kita tidak bisa mengatur arah angin, tetapi kita bisa menetapkan ke mana kita kan pergi. Tak seorang pun mampu mengecewakan, kecuali kita mengijinkan. Setiap saat adalah kesempatan untuk melepaskan dan merasa damai. Bangkitlah dari rasa khawatir dan ketakutan, karena kita lebih baik dari itu. Mari memulai.
  1. Belajar hal baru daripada memikirkan keterampilan yang tidak pernah Anda kuasai.
  2. Ubah persepsi. Coba liat akar masalah sebagai berkah yang tersembunyi. Tidak ada kesalahan, yang ada hanya pelajaran.
  3. Ubah ketidakpuasan memjadi aksi uang positif. Hubungi sejumlah kolega untuk menjalin peluang kerja baru, atau bergabung ke dalam sebuah organisasi masyarakat sebagai relawan.
  4. Manfaatkan meditasi atau yoga untuk membawa Anda ke masa "saat ini" (bukan tinggal di masa lalu atau mengkhawatirkan masa depan).
  5. Buatlah daftar pencapaian Anda -bahkan yang terkecil sekalipun- dan tambahkan daftar tersebut setiap hari. Anda harus melepaskan sedikit demi sedikit ketidakpuasan untuk membuat ruang baru bagi kepuasaan diri.
  6. Visualisasikan sebuah kotak berlabel "Harapan" di kepala Anda. Jadi, setiap kali Anda mulai memikirkan bagaimana hal-hal seharusnya berjalan dan seharusnya terjadi, secara spontan mental Anda akan mengarahkan pikiran ke dalam kotak ini. Ini lebih baik.
  7. Terlibat dalam kegiatan fisik. Olahraga dapat menurunkan stres dan meningkatkan endorphin (hormon yang menghadirkan sensasi kebahagiaan, kenyamanan dan cinta pada otak). Atau Anda cukup menonton film komedi dan tertawa lepas, maka zat kimia ini akan meningkatkan kualitas keadaan dari pikiran Anda.
  8. Ekspresikan perasaan Anda melalui media-media kreatif, seperti blogging atau lukisan. Tambahkan kegiatan sederhana ini ke dalam to-do-list dan contrengkan setelah Anda melakukannya. Ini akan menjadi pengingat nyata yang telah Anda aktifkan untuk melepaskan perasaan-perasaan negatif. Selamat menikmati hidup. 

Tuesday, March 26, 2013

Planning Your Life: Reinvention


Apakah kita telah merasa bahagia? Apa hal selanjutnya yang dapat kita capai? Michele Woodward, seorang life coach, memberikan panduan agar kita dapat merencanakan lompatan baru dalam hidup.
  • Tanyakan pada diri sendiri : 'Apa yang paling saat inginkan saat ini?' jawaban yang segera muncul adalah suara jati nurani Anda.
  • percayalah pada jawaban tersebut. Apa yang terlintas pertama kali adalah kunci yang akan membuka hambatan dalam diri Anda.
  • Gambarkan keinginan Anda secara rinci. Percayalah bahwa Anda telah mencapainya.
  • Tulis semua kelebihan Anda dan daftarkan yang menjadi keahlian Anda.
  • Untuk mengubah diri sendiri atau lompatan baru dalam hidup, kita harus mengesampingkan pandangan negatif orang lain. Lakukan hal-hal yang membuat KITA bahagia.
  • Terimalah kenyataan bahwa perubahan itu memang menakutkan.
  • Temukan mentor. Seorang mentor dapat menjadi teman bertukar pikiran dan menyemangati kita dalam proses perubahan.
  • Bergeraklah sesuai dengan perencanaan. Sekarang juga!
  • Jangan lupa perhatikan diri Anda sendiri. Hal ini penting dilakukan selama proses transformasi menuju tahap baru dalam hidup Anda.
  • Jagalah hubungan dengan para pendukung Anda, selama dan setelah proses perubahan.

Friday, February 22, 2013

Saturday, February 16, 2013

What are you finding in a relationship?

What are you finding in a relationship? Of course, Happiness. I want happiness in my relationship. How can I find it? I have to do something, many things, much things, to make my soulmate happy. If my soulmate not happy, I will do more, more, more things until he in happy. Because My happiness come from his happiness. But If he refuse what I give, a lot thing that I do to make him happy, I'll let him go... I'm not stupid... I'll find my happiness from another man that can appreciate me and do same things... Because I'm happy as long as he is happy. And... he is happy as long as I'm happy....

Wednesday, February 13, 2013

Arrohmaanirrohiim

Alhamdulillah, menghadapi tahun 2013 ini dengan optimis. Banyak hal yang dipetik dari tahun kemarin. Banyak pula pelajaran dan hikmah yang didapat selama bulan pertama di tahun 2013. Yang terucap hanya Alhamdulillah, betapa Maha Pengasih dan Maha Penyayang Allah, dan Dia-lah yang paling tahu yang terbaik untuk kita.

Perbanyak dzikir, sholat malam, sholat dhuha, yang terutama sedekah... Insya Allah akan dimudahkan dalam menghadapi dan mengatasi masalah dan tantangan di hidup.

Sunday, September 9, 2012

Smiling at a Stranger

Selama ini entah sudah berapa kali aku tersenyum kepada banyak orang, baik aku kenal maupun tidak. Ya, tersenyum itu ringan, mudah, dan membahagiakan. Aku tidak perlu memperhitungkan berapa pengeluaran yang aku keluarkan untuk tersenyum kepada orang lain. Karena memang tidak ada pengeluaran. Namun dengan tersenyum aku mendapat ketenangan hati. 

Jika kita tersenyum kepada orang yang dikenal, itu sudah biasa, sering dan wajar. Namun kepada orang asing yang tidak kita kenal?

Biasanya jika kita bertemu orang asing, kita hanya mengabaikannya, mengalihkan pandangan. Padahal tersenyum kepada orang asing bisa menjadi obat untuk mengatasi bad mood, perasaan kesal, sedih, kecewa, pokoknya yang bikin bibir monyong cemberut...

Smile at a stranger, bisa mengembalikan mood baik kita, karena kita sedang berbagi kebahagiaan dengan orang lain, sedang membahagiakan orang lain. Cukup sekali tersenyum, saraf-saraf di otak bisa lebih rileks dan aliran darah lebih teratur, pikiran pun jadi lebih jernih.
 
Lebih utama lagi, Smile at a stranger lebih bisa mengembalikan senyum di wajah kita.
 
Apa bedanya dengan senyum dengan orang yang dikenal?
 
Jika kita sedang bad mood, dirundung masalah yang bikin hati panas dan marah, tersenyum dengan orang yang kita kenal akan lebih sulit. Itu karena kita menganggap mereka orang yang tahu, paham dan dekat dengan kita, sehingga kita merasa mereka pasti mengerti bahwa kita sedang marah dan bad mood. Apalagi wajah kita menunjukkan tulisan "Please, let me angry!" atau "Please, I wanna enjoy my mellow time". Jadilah mereka membiarkan kita marah atau bad mood. Jika pun mereka berusaha untuk menghibur kita, yang ada malah kita curhat tentang kekesalan kita.

Berbeda dengan orang asing. Saat kita bertatapan dengan orang asing dan tidak melepas pandangannya, biasanya pasti kita akan saling tersenyum. Sekedar cara untuk saling menghormati dan berbagi keramahan. Jadilah senyuman itu tercipta.

Jika ternyata orang asing itu tidak tersenyum, kita duluanlah yang memulai... Siapa tahu ternyata orang asing tersebut juga sedang mengalami hal yang sama. Jadilah kita membantu orang untuk tersenyum.... Hati pun akan lebih damai...

Just try it!

Find the happiness is simple... just put a smile on your face. :)

September 9th

Good is the enemy of great. -Jim Collins-