Haahhhh~~~.... jaman sekarang makin banyak aja orang yang berkata "Ini urusan gw. Selama gw gak ganggu urusan lo, gak usah ganggu urusan gw!" atau "Itu urusan masing-masing" atau "Ini hidup gw, gw yang berhak ngatur, bukan lo" atau "Ya udah, toh gak ada hubungannya sama lo! Gak usah ikut campur!"
Kebanyakan saya mendengar kalimat-kalimat di atas di daerah perkotaan yang notabene individualis nya tinggi... Saya juga sering mengalaminya sendiri dan terkadang saya menjadi orang yang turut mengucapkan kalimat tersebut...
Memang benar, kita butuh privasi, saya butuh sendiri, saya suka sendiri....
Namun saya sadar. Saya hidup dengan banyak orang, saya makhluk sosial, saya tidak hidup sendiri... Walaupun ''urusan itu'' sebegitu pribadinya, tetap saja berpengaruh terhadap orang-orang di sekeliling kita, cepat atau lambat, langsung maupun tidak langsung, besar atau kecil.
Misalnya, ada rumah kos cewek yang salah satu penghuninya sering membawa cowok masuk. Orang-orang pasti mengira semua penghuninya bebas membawa masuk cowok, dan akhirnya orang-orang yang kos di situ terkena dampaknya juga, dampaknya adalah kos itu terkenal dengan kos yang bebas.
Akan ada seseorang yang dianggap sebagai orang yang suka ikut campur...Tapi, jangan berburuk sangka dulu!
Orang yang mungkin kita kira sebagai orang yang suka ikut campur,kemungkinannya adalah:
1. Orang yang dekat dengan kita
Orang ini "ikut campur" dikarenakan sayang kita, takut kita salah mengambil langkah, memiliki pengalaman yang sama sehingga ia ingin agar kita tidak menyesal di kemudian hari, dan alasan-alasan lain yang intinya demi kebaikan kita.
2. Orang yang merasakan pengaruhnya dari "urusan itu"
"Karena nila setitik rusak susu sebelanga". Orang ini jelas merasa hidupnya terpengaruh dengan "urusan itu". Biasanya pengaruhnya buruk sehingga harus komplain kepada yang punya urusan. Ya, seperti saya bilang tadi, kita hidup tidak sendiri.
3. Orang yang merasa terpanggil untuk mengingatkan/menggurui/menasehati
Orang ini merasa terpanggil untuk mengingatkan walaupun mungkin dirinya sendiri seperti itu...seperti itu maksudnya sama dengan orang yang memiliki "urusan itu". Ya, kita memanng harus saling mengingatkan untuk kebaikan, namun dengan tata krama dan bermoral. Jika kita diingatkan, jangan berpikir "Ah, dia juga seperti itu"...tapi niatnya untuk mengingatkan kita agar tidak sama seperti dia harus kita hargai dan kita ikuti selama itu baik. Apalagi kita bisa bercermin kepada orang tersebut....
4. Orang yang memang suka ikut campur
Orang yang suka ikut campur memang menyebalkan. Kalau sifatnya memang suka ikut campur dan dia benar-benar bukan memiliki kriteria orang-orang seperti di atas, jauhi saja! tidak usah membuat masalah dengannya, atau hidupmu akan semakin dicampuradukkan olehnya!
Termasuk yang mana kah kriteria orang yang suka ikut campur urusanmu itu?
Namun saya sadar. Saya hidup dengan banyak orang, saya makhluk sosial, saya tidak hidup sendiri... Walaupun ''urusan itu'' sebegitu pribadinya, tetap saja berpengaruh terhadap orang-orang di sekeliling kita, cepat atau lambat, langsung maupun tidak langsung, besar atau kecil.
Misalnya, ada rumah kos cewek yang salah satu penghuninya sering membawa cowok masuk. Orang-orang pasti mengira semua penghuninya bebas membawa masuk cowok, dan akhirnya orang-orang yang kos di situ terkena dampaknya juga, dampaknya adalah kos itu terkenal dengan kos yang bebas.
Akan ada seseorang yang dianggap sebagai orang yang suka ikut campur...Tapi, jangan berburuk sangka dulu!
Orang yang mungkin kita kira sebagai orang yang suka ikut campur,kemungkinannya adalah:
1. Orang yang dekat dengan kita
Orang ini "ikut campur" dikarenakan sayang kita, takut kita salah mengambil langkah, memiliki pengalaman yang sama sehingga ia ingin agar kita tidak menyesal di kemudian hari, dan alasan-alasan lain yang intinya demi kebaikan kita.
2. Orang yang merasakan pengaruhnya dari "urusan itu"
"Karena nila setitik rusak susu sebelanga". Orang ini jelas merasa hidupnya terpengaruh dengan "urusan itu". Biasanya pengaruhnya buruk sehingga harus komplain kepada yang punya urusan. Ya, seperti saya bilang tadi, kita hidup tidak sendiri.
3. Orang yang merasa terpanggil untuk mengingatkan/menggurui/menasehati
Orang ini merasa terpanggil untuk mengingatkan walaupun mungkin dirinya sendiri seperti itu...seperti itu maksudnya sama dengan orang yang memiliki "urusan itu". Ya, kita memanng harus saling mengingatkan untuk kebaikan, namun dengan tata krama dan bermoral. Jika kita diingatkan, jangan berpikir "Ah, dia juga seperti itu"...tapi niatnya untuk mengingatkan kita agar tidak sama seperti dia harus kita hargai dan kita ikuti selama itu baik. Apalagi kita bisa bercermin kepada orang tersebut....
4. Orang yang memang suka ikut campur
Orang yang suka ikut campur memang menyebalkan. Kalau sifatnya memang suka ikut campur dan dia benar-benar bukan memiliki kriteria orang-orang seperti di atas, jauhi saja! tidak usah membuat masalah dengannya, atau hidupmu akan semakin dicampuradukkan olehnya!
Termasuk yang mana kah kriteria orang yang suka ikut campur urusanmu itu?
No comments:
Post a Comment