Kompas. Kamis, 21 Juli 2011, hal. 9
Macan tutul menyerang Jagawana di Desa Prakash Nagar, dekat Salugara, tak jauh dari wilayah Siliguri, India, Selasa (19/7). Macan tutul itu masuk ke perkampungan dan meyerang sejumlah orang, termasuk tiga jagawana, sebelum berhasil ditangkap. Hewan yang terluka karena bacokan pisau dan pentungan itu dibawa ke rumah sakit hewan dan mati pada malam harinya.
Miris memang membacanya. Kasihan... Pada dasarnya hewan tidak ada insting untuk menyerang manusia, tapi dia punya insting untuk bertahan hidup. Jangan salahkan hewan yang masuk ke perkampungan masyarakat, lalu membunuh mereka... mereka hanya ingin bertahan hidup, mencari makan yang tak kunjung didapat. Yang perlu jadi masalah dan pertanyaan, mengapa hewan-hewan itu masuk ke perkampungan? Hewan tidak mungkin dengan sengaja masuk ke perkampungan jika tak ada alasan yang kuat. Masuk ke kawasan manusia, sama dengan mati. Hanya saja, mereka dengan menguatkan hati, menekan rasa takut, mengikuti insting, mencoba mecari pengertian manusia, masuk ke pemukiman. Mereka makan apa saja, karena lapar yang sangat tak terkira, hingga lupa akan rasa takut. Lalu manusia menangkap dan menyerang hewan yang sangat kelaparan, membatalkan makanan yang akan masuk setelah perut kosong selama berhari-hari. Mereka panik, lapar, mencoba bertahan hidup, dan akhirnya menyerang manusia yang mencoba menangkapnya....
Apa yang terjadi pada habitat mereka? Siapa yang merusak habitat mereka? Apakah tidak ada makanan yang tersisa?
No comments:
Post a Comment