“If you were to let me f*ck you, you would have to let me
own you” – Andrew Parrish
Novel yang baru saja aku baca adalah The Edge of Never karya
J.A. Redmerski. Novel dewasa yang manis, romantis, dan pasti bikin cewek-cewek
mupeng banget sama karakter utama prianya. Because, he is so hot! Lupain
karakter Christian Grey apalagi Edward Cullen, karena Andrew Parrish is better, lebih real, hahaaa... That’s what
I think. ;)
Novel yang terbit pada akhir tahun 2012 ini bercerita
tentang Camryn Bennet, gadis 20 tahun yang memiliki keinginan kuat untuk hidup
keluar dari rutinitas yang sama seperti yang orang-orang sekitarnya lakukan. Ia
merasa harapannya mulai terwujud ketika bersama Ian. Namun hidupnya mulai jatuh
dan berantakan. Impiannya untuk pergi berkelana keliling dunia, menemukan hal baru
bersama Ian pupus bersama kematian Ian akibat kecelakaan. Masalah hidup Camryn
bertambah berat tatkala ibunya bercerai dengan ayahnya, Cole –kakak Camryn-
masuk penjara karena membunuh, dan sahabatnya yang pergi meninggalkannya karena
lebih memilih pacarnya. Camryn merasa hidupnya hampa. Dia tidak menginginkan
hidup yang seperti ini.
Setelah serangkaian kejadian tersebut, Camryn membuat
keputusan untuk meninggalkan seluruh hidup, pergi berkelana tanpa arah tujuan.
Ia merasa perlu meniggalkan sejenak orang-orang dan hidup yang dia kenal.
Dengan hanya membawa satu stel baju, dan perlengkapan minim lainnya, Camryn
pergi dengan bis sendirian.
Dalam perjalanan panjang yang Ia lalui, Camryn bertemu
dengan Andrew Parrish, seorang pria yang tidak memiliki rasa takut dan mirip
dengan Camryn. Serangkaian kejadian selama perjalan membuat Camryn dan Andrew
semakin dekat dan akhirnya melakukan perjalan bersama. Camryn berjanji untuk
tidak jatuh cinta dan membangun dinding pembatas pada Andrew, karena Ia takut
terluka lagi. Namun Andrew begitu membuatnya hidup lagi. Bahkan Camryn merasa
ini pertama kali nya Ia benar-benar hidup dan bahagia.
Andrew membawa Camryn ke dunia yang Ia cari dan belum pernah
Ia lakukan. Camryn begitu terpikat pada Andrew, hal yang dia berusaha keras
untuk menghindar karena takut terluka dan tidak ada masa depan pada hubungan
ini.
Camryn banyak mempelajari hal-hal baru, dan Andrew memang
bertekad untuk membuat perjalanan yang mereka lakukan bukan sekedar perjalanan
biasa. Andrew berniat mengajari banyak hal kepada Camryn. Namun ternyata
diam-diam Andrew menyimpan rahasia kelam.
Novel yang bercerita dari dua sudut pandang (Camryn dan
Andrew) ini, memiliki cerita yang romantis dan membuat kita juga ingin memiliki
hidup yang berbeda dari pattern yang ada, mencoba hal-hal yang kita pikir tidak
mungkin kita lakukan. Jalan cerita dijabarkan senyata mungkin sehingga kita
terasa ikut berada dalam perjalanan mereka.
Karakter Andrew Parrish sangat husband wanna be banget.
Cowok badboy tapi bright inside... Gentleman banget, ngejaga banget cewek yang
dia sayang, cool, ngajarin Camryn dan gak sekedar ngemanjain dia... Pokoknya
suka banget, sama Andrew ini!!! Terpaksa deh ngecoret Edward Cullen. Kalo
misalnya The Edge of Never ini dibikin film, aku ngerasa pasangan yang ada di
video clip Made in The USA-nya Demi Lovato pas banget buat meranin Andrew dan
Camryn.
Bulan November 2013 ini, rencananya sequel dari novel ini
yang berjudul The Edge of Always akan segera terbit. Ceritanya berlanjut dengan
kisah cinta Andrew dan Camryn yang bertunangan. Namun Andrew menemukan fakta
bahwa Camryn menyimpan kenangan yang menyakitkan yang membawanya pada titik
terendah. Andrew berusaha untuk membawa kembali hidup Camryn. Well, can’t wait
to rad this novel!!
Beberapa qoutes yang aku suka dari novel The Edge of Never:
“Just that dwelling and planning is bullshit, you dwell on the past, you can’t move foward. Spend too much time planning for the future and you just push yourself backwards, or you stay stagnant in the same place all your life. Live in the moment, where everything is just right, take your time and limit your bad memories and you’ll get wherever it is you’re going a lot faster and with less bumps in the road along the way.” - Andrew Parrish
“ Live in the moment, where everything is just right, take your time and limit your bad memories and you’ll get wherever it is you’re going a lot faster and with less bumps in the way” - Andrew Parrish“Well, everybody needs help feeling alive again every once in a while.” “No,” she says seriously, and my gaze falls back on hers, “I didn’t say again, Andrew; for making me feel alive for the first time.” - Andrew Parrish, Camryn Bennett
Waaah ternyata ada juga yang review The Edge Of Never. Gue juga jatuh cinta dari pertama kali baca novel ini ^^ Ngga biasanya gue suka novel terjemahan dewasa, tapi karna tokohnya masih muda gue jadi ketagihan baca apalagi Andrew Parrish nya begitu mempesona hahaha ^^
ReplyDeletesetujuuuu
Delete