photo ppcopy-1.png

Monday, September 19, 2011

Live Action : Kimi ni Todoke The Movie (2010)


  • Movie: From Me to Yo, Reaching You
  • Japanese: 君に届け
  • Director: Naoto Kumazawa
  • Writer: Karuho Shiina (manga), Rika Nezu, Naoto Kumazawa
  • Producer: Takahiro Sato
  • Release Date: September 25, 2010
  • Runtime: 128min.
  • Production Company: NTV, Toho
  • Distributor: Toho
  • Language: Japanese
  • Country: Japan
 Skor : 7.5/10
Bagi pecinta shoujo manga, pasti gak ada yang gak tau manga Kimi ni Todoke, yang dalam versi Inggris nya disebut Reaching You atau From Me To You. Ceritanya memang bagus dan menurut ku, salah satu manga yang natural. Gak lebay-lebay. Tokoh utama cowoknya, Shota Kazehaya, bukan tipe yang terlalu sempurna, yang gak mungkin ditemukan di bumi ini. Real dan natural, cowok ganteng, baik, gampang disukai banyak orang, keren, ga macem-macem dalam artian dandanan dan gaya busananya, membawa suasana bahagia 'menyegarkan', berwibawa. Pokoknya cowok wanna be banget, tapi gak lebay! Sedangkan tokoh utama ceweknya, Sawako Kuronuma, cewek manis biasa, berkepribadian baik tapi 'menyeramkan'. Menyeramkannya di sini adalah pembawaan dia yang mirip hantu 'Sadako' dalam film The Ring, sehingga semua orang, kecuali yang dekat dengannya, akan ketakutan jika bertemu bahkan hanya bertatap mata dengannya. Nah, kisah cinta dua orang ini menjadi inti cerita dari manga Kimi ni Todoke di samping kisah lainnya.

Pada akhir September 2010 kemarin, Kimi ni Todoke live action-nya direalese dalam bentuk movie... Penasaran pengen segera nonton waktu itu. Tapi karena kesibukan dan akhirnya lupa, baru deh nonton kemarinan. Dan, dan... setelah nonton... perasaan apa ini?! Kenapa aku bahagia banget ya? Berasa sejuk, banyak angin, akhirnya masuk angin, loh loh... Pokoknya aku ngerasa Kazehaya bener-bener menyegarkan!

Film ini dibuka dengan pertunjukan orkestra dari ayah Sadako, eh bukan, ayahnya Sawako. Namun ayah Sawako pergi dari orkestranya! malah berlari menuju rumah sakit tempat istrinya yang sedang melahirkan Sawako. Dan, lahir lah Sawako. Maksud ayahnya menamai anaknya Sawako bukan berarti terinspirasi dengan hantu Sadako, tapi sawako, dengan penulisan yang sama dengan Sawayaka, memiliki arti anak yang menyegarkan. Namun dalam pertumbuhannya, dengan latar belakang ayahnya yang suka membacakan cerita hantu Tatami Room Child (hantu yang membuat orang bahagia), Sawako lebih mirip Sadako dibanding Sawayaka. Teman-temannya tidak ada yang mau dekat dengannya karena takut. Jika bertemu, semua orang langsung meminta maaf padanya. -,-"

Ketika berangkat sekolah SMA pada hari pertama, Sawako bertemu seorang cowok yang tersesat. Cowok itu memakai seragam yang sama. Maka, Sawako yang suka menolong dan berbuat baik setiap hari ini, memberi tahu arah ke sekolahnya. Dan cowok itu secara mengejutkan tidak takut pada Sawako! Malah tersenyum, menyentuh rambut Sawako, dan mengucapkan terima kasih. Ucapan terima kasih pertama dari orang lain. Itu benar-benar membuat Sawako bahagia dan mengagumi cowok itu. Ternyata mereka sekelas dan diketahui bernama Shota Kazehaya.

Kazehaya benar-benar orang yang supel, populer dan disukai banyak orang. Orang yang berada di sekitarnya pasti tertawa senang karena aura positifnya. Hal itu benar-benar membuat Sawako makin mengagumi dan terus menghormatinya. Berbeda dengan Sawako yang populer karena mitos yang beredar, bahwa jika kamu menatap mata Sawako selama 3 detik, maka petaka akan datang padamu. Seiring berjalannya waktu, Sawako mulai suka pada Kazehaya. Hal yang wajar mengingat betapa banyak penggemar Kazehaya. Namun tanpa disadari Sawako, Kazehaya sangat menyukai Sawako bahkan sejak awal bertemu!

Berkat Kazehaya (menurut pemikiran Sawako), Sawako mulai berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih bisa mengespresikan diri, berbicara dengan orang lain, bahkan mendapatkan teman! Adalah Chizuru Yoshida dan Ayane Yano, dua orang gadis yang menjadi teman sejati pertama Sawako. Selain itu ada Ryu Sanada, teman sejak kecil Chizuru. Chizuru, Ryu dan Kazehaya satu sekolah di SMP, sehingga mereka sudah akrab satu sama lain. Akhirnya terbentuk grup kecil. 

Ada banyak yang menyukai kazehaya, salah satunya adalah gadis cantik yang mengaku sebagai orang yang paling menyukai Kazehaya, Ume Kurumizawa atau Kurumi-chan, tidak ada yang boleh memanggilnya Ume. Dia tahu bahwa Kazehaya menyukai Sawako. Makanya Kurumi berteman dengan Sawako agar telihat citra baik di depan Kazehaya. Dia juga berencana merusak hubungan baik Sawako dengan teman-temannya, lewat rumor-rumor. Rumor pertama mengatakan bahwa jika Sawako terlalu dekat dengan Kazehaya, Chizuru dan Ayane, itu akan merusak citra mereka dan menurunkan popularitas kazehaya. Rumor kedua menjelek-jelekkan Chizuru dan Ayane. Bukan isi dari rumor itu yang menjadi hal utama bagi Chizuru dan Ayane, tapi kabar yang menyebarkan rumor adalah Sawako yang menjadi concern mereka. Mereka tidak percaya dan ingin meminta penjelasan dari Sawako. Namun Sawako terus menghindar karena takut merusak citra mereka. Huff~~... susah bener yah buat dapet temen... Berkat Kazehaya, akhinya Sawako berani mengutarakan pikiran dan isi hatinya pada kedua temannya itu.

Gagal sudah rencana pertama Kurumi. Maka dia membuat rencana baru. Saat festival olahraga di sekolah, Kurumi curhat dengan Sawako dan meminta bantuannya. Sawako sangat senang sekali. Ketika Kurumi meminta Sawako untuk membantunya mendapatkan Kazehaya, Sawako menolak. Menurutnya, Kazehaya adalah orang yang spesial... Kurumi lalu mangatakan, hal itu karena Sawako hanya dekat dengan Kazehaya saja dan tidak mengenal laki-laki lain. Kurumi mencoba menghasutnya dengan menyarankan untuk berbicara dengan Ryu.

Akhirnya Sawako bertemu dengan Ryu di gedung olahraga. Kazehaya memergokinya, secara spontan ia berlari dan membawa pergi Sawako. Apa yang terjadi berikutnya?

Yang sudah baca komiknya pasti tahu kelanjutannya. Film ini berkisah hanya hingga Kazehaya dan Sawako jadian. Walaupun dari segi cerita sama, namun untuk mencapai cerita itu banyak berbeda. Maksudnya adalah misalnya, ketika Ryu bertemu Sawako di dalam gedung olah raga, di komik, adegan itu tidak di dalam gedung, tapi di luar. Lalu adegan saat Sawako menjadi bahan untuk hukuman yang gagal saat uji keberanian, ketika Sawako pergi pulang sambil menangis, Kazehaya mengejarnya, tapi di komik, baru keesokan harinya Kazehaya menunggunya di tempat pertama kali mereka bertemu. Bahkan jalan cerita ketika mereka jadian pun berbeda. Tapi itu tidak merusak jalan cerita film ini.

Kimi ni Todoke merupakan film yang menyenangkan dan menyegarkan. Selain memang karena efek suka banget sama komiknya, faktor pemain juga mendukung. Adalah Haruma Miura yang memerankan karakter Shota kazehaya. Miura mampu membawa efek segar dan aura positif  Kazehaya. Berkat perannya sebagai Kazehaya, aku jadi sukkaaa sama dia. Sedangkan perannya di film-film lain, seperti Koizora dan Gokusen 3, aku tidak terlalu suka, karena apa yah... Menurutku Miura gak pantes jadi seperti berandalan gitu :'( . Di Kimi ni Todoke, Miura memakai make up yang cukup tebal menurutku, walaupun itu tidak terlalu kentara. Mungkin itu untuk menunjukkan kesegarannya dan terlihat lebih muda. Memang sempat terpikirkan bahwa wajah Miura agak terlalu tua untuk memerankan Kazehaya. Namun, kalau bukan Miura yang memerankannya, mungkin Kazehaya tidak akan se-'segar' ini di versi live action-nya.

Sedangkan pemeran Sawako Kuronuma adalah Mikako Tabe. Agak kurang cocok memerankan karakter Sawako menurutku, mungkin karena pipinya yang tembem -,-". Tapi dia membawakan karakter Sawako dengan baik, apalagi tatapan matanya yang tajam dan lancip plus rambutnya yang panjang berponi,hihiiii... mungkin inilah yang membuat dia terpilih memerankan Sawako. Sempat ada rumor yang beredar bahwa pemeran Sawako adalah Yui Aragaki, lawan main Miura dalam Koizora. Sayangnya Kuronuma di sini, lebih mudah menunjukkan wajah tersenyumnya, yang padahal di manga nya jarang terjadi.

Kedua temannya , Chizuru Yoshida diperankan oleh Misako Renbutsu, wajahnya cantik, melebihi pemeran wanita lainnya menurutku, dan cocok memerankan Chizuru, sayang dia kurang tinggi; sedangkan Ayane Yano diperankan Natsuna Watanabe dan dia juga cocok, fufufuu... Sedangkan Ryu Sanada diperankan Haru Aoyama, wajahnya masih terlalu imut memerankan Ryu yang kaku dan jarang senyum. Karakter Kurumi-chan diperankan oleh Mirei Kiritani. Cukup cocok apalagi gaya rambutnya yang sesuai dengan manganya. Lalu ada tokoh yang cukup sentral yaitu Pin, guru olahraga dan juga paman Kazehaya, diperankan oleh Arata. Di manga, Pin berambut jabrik, kocak dan garang, serta lebih muda. Sedangkan di versi live action ini, di tua dan kurang enerjik. jauh dari yang aku harapkan.

Secara keseluruhan film ini menghibur, bagus, namun kualitas gambarnya kurang, jalan ceritanya tidak ada masalah menurutku walau sedikit berbeda dengan manga, pemainnya bisa dapat chemistry dengan pemain lain, sayang, entah memang anak sekolahan Jepang seperti itu atau gimana, tapi rata-rata pemainnya memakai make-up tebal, kecuali pemeran Sawako. 

Berkat film ini, Haruma Miura menjadi aktor jepang nomor 1 di list ku, hohohohooo....


         berurutan dari kiri ke kanan: (baris pertama) orangtua Sawako, Pin, Kurumi-chan; (baris kedua) Sawako, Kazehaya, Joe-teman Kazehaya; (baris ketiga) Ayane, Chizuru, Ryu