photo ppcopy-1.png

Monday, March 22, 2010

Web 2.0 Bukanlah Teknologi Bernama 2.0

 


“Banyak orang yang bahkan tidak tahu bahwa istilah web 2.0 adalah sebuah istilah untuk konsep dan cara bekerja dari manusia pada informasi di internet, dan bukanlah sebuah teknologi bernama 2.0 …” (http://www.citywebindo.com/wordpress/)




Kalimat di atas adalah berupa kutipan dari artikel yang saya baca di internet. Dan saya menyadari juga adalah benar, bahwa istilah web 2.0 adalah sebuah istilah untuk konsep dan cara bekerja dari manusia pada informasi di internet, dan bukanlah sebuah teknologi bernama 2.0.

Jika ditanya tentang teknologi web, maka dalam hal ini desain, software, bahasa pemrograman, pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web dan hal-hal teknis lainnya yang dimaksud. Sedangkan konsep dan cara kerja dari web 2.0 akan saya jelaskan berikut ini:

KONSEP dan CARA KERJA WEB 2.0

Menurut saya, web 2.0 adalah konsep yang revolusioner, dimana konsep ini memberi banyak sekali pengaruh dan perubahan pada hidup orang banyak. Seperti penjelasan di atas, web 2.0 memungkinkan pengguna internet web untuk ikut berpartisipasi aktif terhadap pengembangan isi suatu halaman web.
Seperti yang kita tahu, dulu, hanya pemilik web lah yang bisa berpartisipasi dalam web (Web 1.0)dan yang menyediakan informasi. Namun sekarang, misalnya Wikipedia.org, semua orang bisa ikut mengisi halaman web tersebut, bisa menambahkan dan mengedit informasi yang ada. YouTube, Facebook, dan lain-lain, yang memang semua sudah berbasis web 2.0. Hal ini membuat web tersebut ramai dikunjungi dan isinya pun berubah terus tiap detiknya.

Mengacu pada Tim O’reilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut:

"Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut."



Berdasarkan definisi dari Web 2.0, bagaimana cara si pengembang sistem di dalam menggunakan platform web sangat menentukan. Itu berarti kita sedang membicarakan cara kerjanya. Cara kerja Web 2.0 jelas sekali. Suatu Web, harus bisa berinteraksi dengan pengguna web. Namun, bagaimana suatu web bisa berinteraksi dengan pengguna? Maka si pemilik web harus tahu dan mendesain web mereka agar pengguna web (masyarakat), yang bahkan tidak paham internet pun bisa berinterkasi di web mereka di mana pun dan kapan pun.

Jika kita menilik masalah bisnis, seperti definisi di atas, memang suatu revolusi dalam bisnis. Jika banyak orang yang berinteraksi dalam web tersebut, maka bisnis tidaklah susah. Di sini, pemilik web, hanya memfasilitasi saja. Pengguna bisa berbisnis di web tersebut. Tentu saja berbisnis kepada pengguna lain. Pemilik web tidak untung? Justru pemilik web sangat untung. Jika web-nya banyak yang mengunjungi, berpartisipasi, dan mengembangkan web tersebut, maka pebisnis-pebisnis dari perusahaan-perusahaan akan memasang iklan di web mereka, agar dilihat oleh pengguna web tersebut.

Agar Web tersebut memiliki banyak partisipan? Seperti kata-kata sebelumnya, web tersebut harus bisa berinteraksi dengan pengguna. Mereka harus mendesain web mereka agar masyarakat bisa memanfaatkan Web 2.0. Semakin canggih teknologinya, maka semakin banyak orang yang menggunakan atau berpartisipasi. Ini berhubungan dengan teknologi web. Misalnya, Blogger.com. Blogger mendesain webnya sedemikian rupa, agar pengguna(masyarakat) bisa membuat blog atau web dengan mudah dan  memanfaatkan Web 2.0 tanpa harus bisa bahasa pemrograman. Facebook yang bisa meng-update status, mengirim pesan, share photo & video, chatting, dan lain-lain, yang menyebabkan begitu banyaknya pengguna Facebook. Hal ini merupakan teknologi web yang mendukung konsep Web 2.0.

Untuk itu sudah jelas maka penjelasan tentang Web 2.0. Maka ambilah keuntungan dari Web 2.0 selagi bisa. Dan ingat, USERS are the point!

No comments:

Post a Comment